Marketplace Bukalapak Melantai di Bursa Saham
Di masa pandemi sekarang ini negara indonesia di hebohkan dengan kehadiran marketplace bukalapak yang duluan unjuk gigi di bandingkan dengan marketplace lainnya yang belum siap dalam melantai di bursa indonesia. Dikarenakan selang beberapa hari yang lalu tepatnya tanggal 27 Juli 2021-30 Juli 2021 PT. Bukalapak.com (BUKA) menetapkan harga pelaksanaan penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) di batas atas.
Apalagi dalam perhelatan IPO, Bukalapak melepas 25,76 miliar saham baru, jumlah tersebut setara 25% dari modal ditempatkan dan di setor penuh setelah IPO. Saham Bukalapak (BUKA) ditawarkan kepada masyarakat dengan harga Rp. 850 per saham.
Berapa sih Keuntungan yang diperoleh Bukalapak (BUKA) setelah IPO?
Pada perdagangan perdananya, harga saham Bukalapak langsung naik 24,71% atau 210 poin menyentuh harga Rp. 1.060 dari harga penawaran Rp. 850. sehingga Bukalapak (BUKA) meraup keuntungan sekitar Rp 21.90 Trilian, angka itu muncul setelah Bukalapak menawarkan sebanyak-banyaknya 25.765.504.800 Saham ke publik. Keuntungan tersebut didapat setelah IPO hari pertama yang membuat Bukalapak (BUKA) jadi sorotan oleh media karena berhasil mendapatkan keuntungan yang sebesar itu sehingga menyingkirkan rekor sebelumnya yang di pegang oleh PT. Adaro Energy Tbk (ADRO) saat melantai di bursa efek 16 Juli 2008 yang meraup dana IPO hingga Rp. 12.23 Triliun.
Perkembangan IPO bukalapak (BUKA) sampai sekarang!
Kalau kita lihat pada hari kedua semenjak IPO maka mengalami penguatan sekitar 25% menjadi Rp. 1.325 persaham walaupun setelah sesi kedua atau selang beberapa jam nilainya mengalami penurunan di tutup menguat hanya 4.72% dari hasil sebelumnya menjadi Rp. 1.110 persaham. di hari ketiga ketika di buka mengalami penurunan atau masuk ke zona merah yang menjadikan nilainya mendekati harga IPO pertama yaitu Rp. 850 persaham atau ini bahkan bisa mendekati di bawah itu.
Semenjak kemunculan Bukalapak (BUKA) di dalam pasar saham memberikan nilai baru bagi investor yang menyukai di bidang retail dikarenakan kelahiran Bukalapak itu sendiri masih baru dalam bisnis retail yang berbasis digital, sehingga ketika kejadian yang seperti diatas tersebut nilai yang didapat oleh Bukalapak (BUKA) masih turun naik karena lebih banyak investor yang mencari keuntungan dalam waktu sesaat, walaupun kita tahu bahwa seorang investor saham mencari keuntungan atau membeli saham tersebut untuk jangka waktu yang cukup lama.
Sekian Artikel mengenai Marketplace Bukalapak Melantai di Bursa Saham. Semoga Artikel ini dapat bermanfaat bagi sobat baik untuk menambah ilmu, mengerjakan tugas, maupun untuk sekedar menambah pengetahuan. Akhir kata, Terima kasih atas kunjungannya.
Mntul
ReplyDeleteThank pak
Delete